Isi Artikel Utama

Abstrak

Ruas Jalan Guntur merupakan salah satu ruas  jalan yang cukup padat. Hal ini disebabkan karena ruas jalan tersebut berada dikawasan petokoan yang dimana banyak masyarakat yang bertransaksi jual beli di sekitar ruas Jalan Guntur ini, dengan wilayah seperti ini banyak aktivitas masyarakat yang terjadi di samping jalan, seperti pejalan kaki, kendaraan parkir, kendaraan lambat dan kendaraan keluar masuk dari atau ke Jalan Guntur. Penelitian ini dilakukan di ruas Jalan Guntur dengan mengambil batas dari Bundaran Guntur sampai Pertigaan Ciwalen. Data yang diambil dilapangan adalah data primer seperti kondisi geometrik jalan, volume lalu lintas, kecepatan dan kepadatan kendaraan, dan faktor-faktor hambatan samping di sekitar lokasi penelitian. Sedangkan data sekunder adalah jumlah penduduk dan peta lokasi. Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan, hambatan samping tertinggi pada ruas Jalan Guntur ini adalah dengan frekwensi bobot kejadian 553,63, nilai tersebut masuk ke dalam kelas hambatan samping tinggi (High). Hambatan samping tersebut berpengaruh terhadap arus lalu lintas, kecepatan menjadi berkurang, volume berkurang dan kepadatan tinggi. Pengaruh hambatan terhadap kapasitas bisa dilihat dari penurunan kapasitas sebelum adanya hambatan samping sebesar 3107,64 smp/jam dan dengan hambatan samping menjadi 2865,20 smp/jam. Tingkat pelayanan Jalan Guntur dalam kondisi B yaitu arus stabil, volume sedang dan kepadatan rendah, berdasarkan nilai DS = 0,48. Sedangkan nilai DS dengan hambatan samping dalam kondisi C yaitu arus stabil, volume sesuai untuk jalan kota tetapi kecepatan dipengaruhi oleh lalu lintas, berdasarkan nilai DS = 0,50.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
[1]
I. Hilmanudin dan I. Farida, “ANALISIS HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA JALAN (STUDI KASUS JALAN GUNTUR GARUT)”, Jurnal Konstruksi, vol. 14, no. 1, Des 2016.