Isi Artikel Utama

Abstrak

Irigasi adalah kegiatan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan air untuk sawah, ladang, perkebunan dan usaha-usaha pertanian lainnya. Oleh sebab itu perlu adanya keseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan air untuk  memenuhi  kebutuhan  air  Irigasi, maka debit  yang  tersedia  harus cukup untuk di salurkan ke setiap saluran sampai kepetakan sawah. Oleh karena itu perlu di lakukan pengukuran debit air, kebutuhan air Irigasi, agar penyaluran air efektif dan efisien. Penelitian ini di lakukan di Daerah Irigasi Walahir, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, penelitian ini di lakukan dengan cara mengambil data sekunder, data tersebut di kompilasikan dengan metode Hamon untuk menentukan evapotranspirasi, penyiapan lahan, penggunaan konsumtif, perlokasi, penggantian lapisan air, dan curah hujan efektif, dan menentukan pola tanamnya. Dengan menggunakan sistem pola tanam Padi-Padi-Palawij, dalam jangka waktu penyiapan lahan satu setengah bulan. Dari hasil analisis di dapatkan  besarnya  nilai  debit  kebutuhan  air  Irigasi maksimum untuk penyaluran air secara keseluruhan untuk Daerah Irigasi Walahir yang di ambil dari Sungai Cipandai melalui bangunan intake sebesar 181,35 lt/dtk, dengan luas area persawahan 60 Ha. Maka dari itu debit air yang mengalir di saat musim penghujan dari Bulan November sampai Bulan Mei sangat mencukupi untuk mengairi sampai ke petakan sawah terakhir, sedangkan hasil analisis terutama pada musim kemarau dari bulan Juni sampai bulan Oktober jumlah kebutuhan air lebih besar dari ketersediaan air. Maka dari itu antisipasinya dengan menggunakan sistem golongan atau sistem gilir pemberian air dengan jangka waktu satu minggu dua kali, supaya debit air yang tersedia di saat musim kemarau bisa mencukupi untuk kebutuhanya. Dengan kebutuhan air Irigasi untuk per hektarnya dari hasil analisis di dapat, kebutuhan air Irigasi 9 Ha dengan debit air 17,682 lt/dtk, kebutuhan air Irigasi 9 Ha dengan debit air 17,682 lt/dtk, kebutuhan air Irigasi 6 Ha dengan debit air 11,788 lt/dtk, kebutuhan air Irigasi 30 Ha dengan debit air 58,939 lt/dtk, dan kebutuhan air Irigasi 6 Ha dengan debit air 11,788l lt/dtk. Dan dari hasil analisis dimensi bangunan talang dengan debit rencana Q = 0,020135m3/dtk, dengan kecepatan standar aliran air V = 0,25 m/dtk, luas penampang basah A = 0,08054 m2, tinggi jagaan fb = 0,30 m, dan tinggi muka air yang baru 0,268 m, maka dimensi bangunan talang baru hasil analisis dengan debit rencana di dapat, lebar dasar saluran B = 0,30 m, dan tinggi total saluran H = 0,60 m.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
[1]
I. L. N. Hakim, S. Permana, dan I. Farida, “ANALISIS ALIRAN AIR MELALUI BANGUNAN TALANG PADA DAERAH IRIGASI WALAHIR KECAMATAN BAYONGBONG KABUPATEN GARUT”, Jurnal Konstruksi, vol. 14, no. 1, Mei 2017.